"Biarlah Allah yang mengatur pertemuannya.." sepotong tulisan oleh Senja sepersepuluh dhasawarsa lalu.
***
Senja, apakah hanya aku yang begitu merindukan pertemuan itu? Apakah hanya aku sendiri? Sendiri? Benar kah Senja?
Inilah yang aku benci dari pertanyaan-pertanyaan yang aku tanyakan sendiri. Bertanya dengan mencari pembenaran atas rasaku yang tak seharusnya sedalam ini. Mencari jawaban yang seharusnya aku sudah paham betul jawabannya melalui peristiwa-peristiwa hening yang terjadi. Melalui apapun yang seharusnya aku mengerti bahwa bukan aku yang kamu tunggu dari awal. Harusnya aku mengerti, bukan malah menjadi perasa yang terjebak oleh perasaanku yang salah..
Senja, jika esok atau kapanpun akhirnya pertemuan itu benar-benar ada. Aku hanya ingin meminta maaf padamu atas harapan-harapan yang sempat terbangun.
Tapi, jika esok atau kapanpun aku dan kamu tidak dapat merasakan pertemuan itu. Kamu harus tau bahwa aku pernah memiliki harapan yang berisi 'kamu' dan aku meminta maaf atas itu.
Terima kasih, sudah pernah bersedia menjadi tim baikku Senja. Menceritakan cerita aneh milikmu yang tak cukup lucu, tapi selalu berhasil membuatku tertawa. Terima kasih telah membuatku mengerti arti sesungguhnya senja itu.
Sepotong Rindu || 21.21 WIB πππ