Bismillahirrohmanirrohim..
Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh..
Untuk
kesempatan kali ini saya ingin mengulas sedikit ilmu tentang pelajaran
Farmakognosi dengan materi “Membuat sediaan simplisia kering dan serbuk
kering”. Kebetulan kelompok saya (kelompok 6) mendapatkan bahan baku rimpang
kencur segar. Kelompok saya terdiri dari saya sendiri Virda Asy-Syifa’, dan
rekan-rekan seperjuangan saya yang gemulai Alfianti Yuliandari, si imut Annita
(imut seperti namanya yang singkat), si KD alias Kusuma Dewi Saraswati, dan
Yovie teranyar alias Yofi Wahyu Aji. Kami semua adalah keluarga XIF yang
bertempur habis-habisan di SMK Farmasi Surabaya untuk menjadi anak-anak sukses
yang selalu membuat ayah ibuk kami meneteskan air mata haru.
Langsung
saja ya. Sabtu, 23 Agustus 2014 kami memulai kegiatan kami untuk membuat
sediaan yang terbuat dari rimpang kencur.
Bahan : 250 gram Rimpang
kencur segar asli Indonesia tingting
Alat :
o
Pisau
o
Telenan
o
Nampan
o
Tempeh
o
Sikat gigi
o
Seperangkat alat praktek yaitu jas lab,
masker, sarung tangan, lap
o
Blander (untuk proses penyerbukan)
Cara Pembuatan Sediaan :
1. Memilih
rimpang kencur yang segar yang berkualitas, tidak bulukan
2. Menimbang
rimpang segar seberat 250 gram
3. Menyortir
rimpang berdasarkan besar kecilnya
4. Membersihkan
rimpang dari gulma atau tanah liat yang menempel
5. Mencuci
rimpang dengan menyikat rimpang menggunakan sikat gigi dengan hati-hati air
untuk mencuci harus mengalir agar tidak menambah kadar air dalam rimpang
sehingga dapat mempercepat proses pembusukan walaupun sudah dikeringkan, jangan
sampai ada kulit rimpang yang mengelupas, karena kulit rimpang mengandung
senyawa yang sangat bermanfaat yaitu minyak atsiri
6. Meniriskan
simplisia yang telah selesai dicuci
7. Menimbang
rimpang untuk mengetahui bobot setelah melalui proses penyucian
8. Merajang
rimpang dengan cara membujur yaitu searah dengan ruas-ruas rimpang dengan
ketebalan 3-5mm
9. Menyortir
rimpang sesuai dengan KW-nya. Kami menyepakati ada KW 1, 2, 3 dan 4
10. Menimbang
bobot masing-masing KW
11. Menata
rimpang di atas tempeh berdasarakan KWnya ditata dengan rapi (bila tempatnya
minimalis boleh ditumpuk maksimal 2 rimpang dengan syarat harus diletakkan di
antara renggangan rimpang. Mengapa tempeh? Mengapa tidak nampan? Karena
renggangan dari tempeh sangat berguna sebagai jalan lewat angin selama proses
pengeringan.
12. Meletakkan
tempeh yang berisi rimpang tadi di rak pengeringan atau bila tidak memiliki rak
pengeringan bisa juga tempeh ditutupi dengan kain hitam lalu di letakkan
dibawah sinar matahari. Mengapa harus ditutupi kain hitam? Agar zat-zat yang
berkhasiat terutama minyak atsiri tidak menguap karena proses pengeringan
13. Selama
proses pengeringan, usahakan di waktu pagi dan siang kita membolak-balik
rimpang yang sudah mulai mengering dan jangan lupa ditimbang untuk mengetahui apakah
simplisia yang dibuat sudah mengalami berapa persen penyusutan jika sudah
mengalami penyusutan sebanyak 10% maka harus segera diturunkan dari proses
pengeringan. Proses pengeringan berlangsung selama kurang lebih 3 hari
14. Proses
setelah menjadi simplisia.
o
Jika dikendaki menjadi sediaan simplisia
kering maka langsung ditimbang dan dipacking
o
Jika dikehendaki menjadi sediaan serbuk
kering maka stepnya adalah
1. Blender
simplisia kering hingga menjadi serbuk yang halus
2. Ayaklah
serbuk agar ukuran serbuk sesuai dengan derajat halus
3. Timbang
4. Kemaslah
dengan rapi
5. Cling..
^_^ Inilah produk kami
Sekian dari kelompok saya, mohon maaf bila ada proses yang
belum kami dokumentasikan.
Semoga bermanfaat ^_^
Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh..
Virda Asy-Syifa’