Assalamu'alaikum.. ^_^
Apa kabar Sahabat Kacamata Pelangi Syifa'? Pastinya baikkan? Alhamdulillah kalau begitu:) Kali ini Kacamata Pelangi Syifa' menyuguhkan sebuah artikel tentang apa sih makna kecantikan itu. Sering kali kaum hawa tidak pede akan dirinya, tapi sadarkah bahwa kita spesial? Mari kita simak sambil mengambil hikmah artikel yang saya temui di website http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/27/cantik-itu-relatif-613430.html
Selamat membaca yah ^_^
Banyak orang
menilai bahwa kecantikan seorang wanita bersifat relatif. Menurut si fulan
wanita yang ia pandangnya adalah cantik, namun menurut yang lain ia menilai
bahwa wanita tersebut biasa-biasa saja. Inilah standarisasi nafsu manusia. Ia
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Karena masing-masing memiliki
sudut pandang yang berbeda pula. Namun dari sisi perbedaan itu, ada satu titik
standarisasi umum. Dalam artian ada garis perbedaan penilaian semua orang yang
tidak terlalu jauh di antara mereka.
Allah telah memberikan fitrah seorang wanita berparas cantik. Di mana
kecantikan ini menjadi daya magnet dan daya pikat tersendiri yang sangat kuat
bagi kaum laki-laki. Nafsu manusia pasti akan tertuju kepada perkara yang satu
ini. Hal ini merupakan sifat dasar semua nafsu yang dimiliki oleh setiap orang.
Ia menjadi salah satu faktor yang mendorong seorang wanita dinikahi oleh
seorang laki-laki dan menjadi bahan perbincangan yang tiada habisnya di antara
kaum Adam. Sebagaimana Rasulullah bersabda :
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara, karena
hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang
memiliki agama yang baik, niscaya kamu akan beruntung.”
Demikianlah
selintas gambaran nafsu manusia. Ia lebih condong terhadap hal-hal yang indah,
baik, dan menyenangkan. Namun dalam hadits di atas Rasulullah mewasiatkan
kepada kita agar memilih seorang wanita yang memiliki agama yang baik. Karena
keberadaan agama yang baik akan menjadikan ketiga perkara di atas (harta,
nasab, dan kecantikan) atau salah satunya yang dimiliki oleh seorang wanita
terjaga dengan baik pula. Agama akan menjadikan semuanya bernilai barokah.
Karena ketiga perkara pertama bersifat sementara, adapun agama bersifat langgeng
dan akan menjadikan semuanya bermakna meskipun ketiga perkara yang lain telah
lenyap dari dirinya.
Allah
mensyariatkan kaum Hawa untuk berjilbab dengan baik. Menutupi kecantikan dan
keindahan yang ada dalam tubuhnya. Karena kecantikan wanita adalah sumber
fitnah bagi kaum Adam. Ia akan dengan cepat merusak dan mempengaruhi hati dan
pikiran seorang laki-laki yang melihatnya. Dengan jilbab inilah ia akan meredam
semua gejolak fitnah syahwat laki-laki. Di samping itu, Allah menghendaki bahwa
keindahan dan kesejukan seorang wanita hanya diperuntukkan bagi laki-laki yang
halal, yaitu para suami mereka
Semoga bermanfaat dan tetaplah istiqomah mempertahankan kecantikanmu karena CANTIK itu DIRIMU, AKHLAKMU, dan IMANMU.. :)
Assalamu'alaikum.. ^_^
Semoga bermanfaat dan tetaplah istiqomah mempertahankan kecantikanmu karena CANTIK itu DIRIMU, AKHLAKMU, dan IMANMU.. :)
Assalamu'alaikum.. ^_^
HR. Bukhari (5090), Muslim (3708), Abu Dawud (2049), At-Tirmidzi (1086),
An-Nasai (3230), Ibnu Majah (1858) dan Ahmad (9517)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar