Daun

Jumat, 12 Mei 2017

Kepada Perindu Senja

Surabaya, 12 Mei 2017
Teruntuk
Spesies Perindu Senja
Di
Bumi Allah


Assalamu'alaikum..
Kepada perindu senja yang tak pernah ku tau rupa dan warnanya. Kepada spesies yang selalu berhasil membuatku menjadi perempuan perasa. Membuatku menjadi ketakutan untuk salah baca..


Hari ini, usiaku tepat 19 tahun. Apakah dirimu mengingat itu? Hari yang selalu kutunggu. Seperti senja-senja yang selalu kau tunggu. Senja yang selalu cantik dan akan tetap menjadi yang tercantik. Apakah aku memang harus mulai menerima semuanya? Apakah kamu sudah tidak lagi menginginkan aku untuk menjadi bagian dari dongeng-dongeng milikmu? Apakah kamu memang sebenci itu denganku? Apakah memang benar-benar pergi? Apakah memang benar-benar harus saling melupakan? Apakah kamu selalu berpikir bahwa aku selalu baik-baik saja tanpamu? Apakah memang kamu tidak akan pernah datang? Sungguh, dadaku nyaris runtuh.


Maafkan aku yang selalu menunggu. Maafkan aku yang perasa. Maafkan aku yang masih belajar membunuh tiap-tiap detak yang masih merindukanmu sebagai bagian yang selalu penting bagiku. Sejak kapan? Sejak aku memutuskan untuk menjadikanmu teman baikku, begitu baik hingga aku tak dapat membalas kebaikanmu. Spesies yang namanya berarti kebaikan. Apakah memang harus benar-benar tidak lagi kesempatan?


Terima kasih atas pertemanan yang panjang. Terima kasih atas waktu yang begitu berarti. Terima kasih atas cerita-cerita aneh milikmu itu, yang selalu berhasil membuatku tertawa meskipun tak cukup lucu. Terima kasih sudah menyampaikan analogi senja yang begitu cantik, yaitu senja mengajarkan kita bahwa Tuhan selalu mengakhiri segalanya dengan indah. Terima kasih sudah menjadi pendengar dan penasehat yang baik. Lantas apakah aku masih memiliki kesempatan untuk bertemu dan mengucapkan terima kasih kepadamu? Apakah benar bahwa senja yang ku tunggu benar-benar tidak akan pernah datang?


Aku merindukanmu berkali-kali, menyemogakan segala hal yang terbaik untukmu. Aku tau, sungguh beruntung seseorang yang tetap dan akan selalu menetap dalam hatimu. Menjadi dan akan tetap menjadi bagian terpenting dalam semoga-semoga yang selalu terlangitkan dengan indah dan nyaris sempurna. Aku tau, betapa pentingnya seseorang itu bagimu. Semoga Allah selalu memberikan segala hal yang terbaik untukmu dan untuknya.


Tau kah kamu, bahwa hari ini usiaku tepat 19 tahun. Apakah masih ada do'a yang terlangitkan untukku darimu? Tak masalah kamu tidak mengucapkan secara langsung padaku, aku hanya ingin menjadi bagian yang kamu langitkan. Jika memang aku telah menjadi bagian itu, semoga Allah membalas kebaikanmu dengan hal yang jauh lebih indah untukmu. Jika memang tidak ada lagi yang kamu langitkan untukku semoga Allah tetap selalu merahmatimu dan orang-orang yang melengkapi dongeng milikmu.
Semoga Allah memberikan segala sesuatu yang terbaik untukmu di belahan Bumi manapun. Aamiin..


Aku,
Virda Asy-Syifa'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar